Khofifah Turut Berduka dan Prihatin Bom Gereja di Surabaya
Probolinggo - Cagub Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku berduka dan mendoakan korban pengeboman gereja yang terjadi di Surabaya. Khofifah juga mengaku sedih saat mengetahui jika pelaku bom bunuh diri adalah Puji Kuswati, seorang perempuan warga Banyuwangi dan dua anak perempuannya, yakni Fadilah Sari (12) dan Pamela Rizkita (9).
Perempuan yang juga menjadi Ketua Umum DPP Muslimat PBNU ini juga mengatakan, seharusnya sosok perempuan itu pro perdamaian. Saat ini diakui bahwa target calon pengantin dari upaya tindak terorisme tidak hanya dari kalangan laki laki saja. Akan tetapi saat ini tampaknya ada perluasan target termasuk kaum perempuan.
Dengan adanya hal itu sehingga perlu untuk meningkatkan kewaspadaan di semua lini dan gender. Bahkan Khofifah juga mengakui, kalau gerakan pengkaderan perakitan bom dilakukan sejak berada di sekolah tingkat pertama.
"Oleh karena itu kita harus bisa menjaga soliditas ditengah kehidupan masyarakat," kata Khofifah di sela sela acara Harlah Muslimat NU ke 72 di Desa Sumberagung, Kecamatan Dringu, Minggu (13/5/2018).
Khofifah juga meminta kepada kalangan masyakarat agar aksi pengeboman yang terjadi di gereja Surabaya tidak mengaitkan dengan isu agama yang ada.
"Karena agama tidak mengajarkan persoalan perpecahan apalagi pengeboman. Sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga demi kebesadan bangsa Indonesia," tegasnya.
"Mari kita doakan bersama untuk para korban yang menimpa saudara kita di Surabaya," tambahnya.
Perempuan yang berpasangan dengan Emil Dardak ini mengaku untuk korban pengeboman di Surabaya yang meninggal dunia dimasukkan ke surga oleh Allah SWT. Sedangkan untuk para korban yang menjalani perawatan medis semoga cepat diberikan kesembuhan.
Khofifah juga mengharapkan kepada pihak kepolisian agar segera bisa mengungkap para pelaku serta jaringan terorisme yang melakukan perbuatannya.
"Kita doakan kepolisian bisa segera mengusut tuntas kasus terorisme pengeboman di Surabaya," harapnya.
Palson nomor 1 dalam Pilgub Jatim ini menjelaskan perbuatan terorisme sangat tidak berprikemanusiaan. Sehingga dirinya mengutuk keras perbuatan yang dilakukan mereka. "Mari kita jaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia ini," tukasnya.(dn.com)
Perempuan yang juga menjadi Ketua Umum DPP Muslimat PBNU ini juga mengatakan, seharusnya sosok perempuan itu pro perdamaian. Saat ini diakui bahwa target calon pengantin dari upaya tindak terorisme tidak hanya dari kalangan laki laki saja. Akan tetapi saat ini tampaknya ada perluasan target termasuk kaum perempuan.
Dengan adanya hal itu sehingga perlu untuk meningkatkan kewaspadaan di semua lini dan gender. Bahkan Khofifah juga mengakui, kalau gerakan pengkaderan perakitan bom dilakukan sejak berada di sekolah tingkat pertama.
"Oleh karena itu kita harus bisa menjaga soliditas ditengah kehidupan masyarakat," kata Khofifah di sela sela acara Harlah Muslimat NU ke 72 di Desa Sumberagung, Kecamatan Dringu, Minggu (13/5/2018).
Khofifah juga meminta kepada kalangan masyakarat agar aksi pengeboman yang terjadi di gereja Surabaya tidak mengaitkan dengan isu agama yang ada.
"Karena agama tidak mengajarkan persoalan perpecahan apalagi pengeboman. Sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga demi kebesadan bangsa Indonesia," tegasnya.
"Mari kita doakan bersama untuk para korban yang menimpa saudara kita di Surabaya," tambahnya.
Perempuan yang berpasangan dengan Emil Dardak ini mengaku untuk korban pengeboman di Surabaya yang meninggal dunia dimasukkan ke surga oleh Allah SWT. Sedangkan untuk para korban yang menjalani perawatan medis semoga cepat diberikan kesembuhan.
Khofifah juga mengharapkan kepada pihak kepolisian agar segera bisa mengungkap para pelaku serta jaringan terorisme yang melakukan perbuatannya.
"Kita doakan kepolisian bisa segera mengusut tuntas kasus terorisme pengeboman di Surabaya," harapnya.
Palson nomor 1 dalam Pilgub Jatim ini menjelaskan perbuatan terorisme sangat tidak berprikemanusiaan. Sehingga dirinya mengutuk keras perbuatan yang dilakukan mereka. "Mari kita jaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia ini," tukasnya.(dn.com)