Header Ads

ad728
  • Kabar Terbaru

    Pemain Arema Tidak Boleh Makan Sahur Sembarangan

    Bali – Bulan Ramadan akan menjadi perhatian tersendiri bagi tim dokter Arema FC untuk mengawasi menu makanan para penggawa Singo Edan. Sebab, seharian penuh beberapa pemain tak akan mendapat asupan makanan sebagai sumber energi untuk beraktivitas seharian. Dipastikan menu sahur dan berbuka akan diatur sang dokter tim, dr Nanang Tri Wahyudi SpKO.


    Kendati demikian, dia menjelaskan, sebenarnya tidak ada menu khusus darinya untuk para pemain. ”Kalau secara khusus, anjuran menu itu sebenarnya tidak ada yang spesifik,” terangnya. Dia menjelaskan, mengatur menu makanan saat tur akan terbilang cukup mudah. ”Karena ini di hotel, menunya sama karena kami makan bersama,” tambahnya. Memang, jika saat tur, menu makanan akan sangat mudah diatur karena tim dokter dan pelatih dapat berkoordinasi dengan pihak hotel. Lalu bagaimana ke depannya?

    Dia menuturkan, sekembalinya ke Malang, para pemain juga tetap akan dikontrol. ”Biasanya kami telepon satu per satu. Menanyakan apakah sudah sahur apa belum,” imbuhnya. Dia menjelaskan, sahur adalah masalah yang vital untuk dilakukan. Sebab, menurut dia, asupan energi untuk sehari penuh ketika berpuasa didapat dari menu sahur. ”Tentu saja menunya tidak boleh salah,” tambahnya. Dia menjelaskan, beberapa yang tidak dianjurkan adalah memakan makanan yang terlalu berminyak dan minum kopi. Sebab, minyak akan membutuhkan energi untuk dicerna, sedangkan kopi memproduksi air seni sehingga menjadikan seseorang mudah dehidrasi.

    Sedangkan makanan yang dianjurkan adalah memperbanyak buah dan sayur, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Dia menjelaskan, terpenting adalah menjaga cairan di dalam tubuh. ”Biasanya sahur ingin praktis, akhirnya memasak nasi goreng. Hal itu tidak dianjurkan,” terangnya. Sebab, makanan berminyak akan susah dicerna.

    Sedangkan olahraga saat berpuasa, menurut dia, itu hal yang wajar. Hanya, yang harus dialami adalah dehidrasi. Dalam website-nya, dia menuturkan, dua persen cairan tubuh hilang sehingga membuat performa menurun. Bahkan, hal itu bisa mengakibatkan kerusakan ginjal, jantung, dan otak. Karena itu, dia menjelaskan, waktu yang tepat untuk beraktivitas adalah jelang berbuka puasa maupun malam hari.

    Dia menjelaskan, waktu yang baik untuk olahraga sekitar 1 jam sebelum berbuka. Yakni, dengan melakukan pemanasan 10–15 menit, latihan inti sekitar 30–45 menit, lalu disusul pendinginan 5–10 menit. ”Terpenting, segera minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang,” ujarnya. Sedangkan jika dilakukan setelah berbuka, dia menganjurkan agar makan tidak terlalu banyak terlebih dulu.(jp.com)

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728