Nota di Kertas Tertulis Alquran, Ketidaksengajaan yang Berbuntut Panjang
Blitar - Elteha Blitar tertimpa masalah. Perusahaan ekspedisi itu secara lalai telah membuat nota pengiriman menggunakan kertas yang bertuliskan ayat Alquran di baliknya. Adalah sebuah video yang memperlihatkan itu dan kemudian menjadi viral.
Video itu memperlihatkan empat lembar nota pengiriman Elteha kepada Toko Izzah PS di Jalan Raya Manding depan SPBU Pamolokan, Sumenep Madura. Alamat pengirim tertulis Elteha di Jalan Mastrip 14 Blitar dengan nomor resi pengiriman NO AWB : BLT 011291875.
Dalam video itu terdengar suara seorang lelaki dengan logat Madura. Dengan latar belakang suara (backsound) lantunan ayat Alquran, lelaki itu mengucapkan kalimat seperti ini,
"Ini kekurangajaran Elteha pengiriman dari Blitar. Ayat Quran dibuat nota," ujar lelaki tersebut.
Lelaki itu meletakkan empat lembar nota di atas kayu. Dia membolak-balik nota untuk menunjukkan jika dibalik nota itu tertulis ayat Alquran.
Polisi yang mendapat informasi itu segera memanggil pihak Elteha. Ada tiga orang yang dipanggil yakni U selaku penanggung jawab PT Elteha Internasional Blitar dan AI serta IAN selaku karyawan. U selaku penanggung jawab dengan lunglai meminta maaf atas semua yang terjadi.
"Pasrah aja. Gak bisa bilang apa-apa. Namanya lagi apes. Saya minta maaf " ujar U sambil menghela nafas panjang usai dimintai keterangan di Polresta Blitar.
U, AI, dan IAN merupakan takmir masjid yang ada di depan kantor Elteha. Ketiga karyawan Elteha ini mengkopi Alquran lalu mencetaknya menggunakan printer. Mereka mencetaknya hanya pada satu sisi kertas. Itu menjadi jawaban mengapa lembaran di balik ayat Alquran berupa kertas kosong. Beberapa lembar kertas cetakan Alquran yang tidak sempurna, kertasnya ditaruh begitu saja di kantor. Kertas yang dianggap tak berguna itulah yang kemudian digunakan untuk membuat nota pengiriman.
Polisi bersama Kemenag, MUI, dan ormas Islam telah merapatkan permasalahan ini. Ketua MUI Kota Blitar Subakir mengatakan bahwa kasus ini bukanlah suatu kesengajaan. Menurut Subakir, kertas yang tercetak nota pengiriman itu bukanlah Alquran. "Kalau Alquran itu mesti tulisannya bolak-balik. Saya menilai, itu adalah kertas yang dipakai untuk ngeprint ayat Alquran. Sehingga itu adalah kertas yang ada tulisan ayat Alquran," kata Subakir.
Subakir meminta warga tak resah karena persoalan ini sudah ditangani polisi. Polisi sendiri tidak menahan ketiga orang dari Elteha tersebut tapi tetap mengusut perkara ini. Polisi akan mengumpukan barang bukti karena kasus ini akan dilakukan gelar perkara.
"Kami akan mengumpulkan bukti termasuk mengambil nota pengiriman yang ada di Madura. Kami akan gelar perkara kasus ini," ujar Kapolresta Blitar AKBP Adewira Siregar.(dn.com)