Header Ads

ad728
  • Kabar Terbaru

    Temukan Dua Arca Saat Gali Kolam Ikan Koi

    Warga saat tunjukkan hasil temuannya
    Tulungagung - Dua buah arca diduga peninggalan masa Kerajaan Majapahit ditemukan warga Tulungagung saat menggali kolam koi. Benda-benda yang diduga cagar budaya itu ditemukan di pekarangan rumah milik Ahsin, Desa Banjarsari, Kecamatan Ngantru, Tulungagung.

    Tidak hanya arca, di lokasi tersebut juga ditemukan tempayan, umpak dan struktur batu bata merah.

    Menurut Ahsin Ashari, pada awalnya ia berencana menggali pekarangan di yang ada di belakang rumah untuk dijadikan beberala petak kolam ikan koi. Proses penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat.

    "Waktu finishing yang sebelah barat tahu-tahu ada batu, dikira itu adalah pondasi, karena sebelumnya di sini pernah ada bangunan kandang ayam. Ternyata setelah dilihat arca," kata Ahsin Ashari, Rabu (17/2/2021).

    Menurutnya arca pertama yang berukuran sedang patah pada bagian kaki, lantaran terkena alat berat. Sedangkan arca kedua ditemukan sekitar satu meter dari penemuan pertama. Sedangkan benda-benda kecil yang juga ditemukan di sekitarnya adalah umpak batu dan pecahan tempayan.
    "Ini kedalamannya sekitar satu meter, kemudian di sini juga banyak bata-bata berukuran besar. Karena mirip benda cagar budaya, kemudian kami menghubungi petugas purbakala, siapa tahu masih ada yang lainnya," jelasnya.

    Untuk sementara dua arca dan beberapa temuan lain disimpan di rumah Ahsin. Sementara itu proses penggalian kolam di titik penemuan dihentikan sementara.

    Sementara Koordinator Wilayah (Korwil) BPCB Jatim wilayah Tulungagung Hariyadi, mengatakan telah mendatangi lokasi penemuan arca di lingkungan Pesantren Banjarsari itu.

    "Iya, memang betul ada temuan benda yang diduga adalah cagar budaya di Desa Banjarsari, Ngantru. Ada dua arca, kalau jenisnya biar nanti tim melakukan penelitian dulu, apakah Wisnu atau Siwa," kata Hariyadi.

    Dijelaskan, terkait keberadaan arca itu, pihaknya akan melakukan penelitian lanjutan bersama BPCB Trowulan pada Jumat mendatang. Proses penelitian juga akan dilakukan terhadap struktur batu bata yang ditemukan di sekitar kolam.

    "Kalau benda seperti tempayan itu kemungkinan tempat sesaji, kemudian batu yang mirip umpak, tapi ukurannya kecil," jelasnya.(zen)

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728