Alami Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih ke Ratusan Keluarga di Jember
Warga saat mengantri mendapatkan air bersih |
"Musim kemarau menyebabkan sumber air di wilayah Dusun Krajan, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat mengecil, sehingga warga kekurangan air untuk kebutuhan minum dan memasak," kata Kepala BPBD Jember Widodo Julianto di Jember, Senin, (22/8/2023).
Selain mendistribusikan air bersih, pihaknya juga membagikan 100 jerigen dengan kapasitas 20 liter dan sabun cuci tangan kepada warga yang berada di desa setempat.
"Kami prediksi kekeringan akan terjadi sampai akhir September 2023 dan sesuai dengan SK Bupati Jember bahwa hal itu termasuk masa tanggap darurat bencana kekeringan, sehingga harus diantisipasi," tuturnya.
BPBD Jember juga memberikan bantuan dua tandon air dengan kapasitas masing-masing 1.200 liter. Nantinya, BPBD Jember bakal mendistribusikan air bersih secara rutin kepada warga guna membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan air bersih selama musim kemarau panjang akibat El Nino.
Total warga yang terdampak kekeringan di Desa Plalangan sebanyak 224 kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa RT dan RW. Diharapkan distribusi air bersih itu cukup untuk memenuhi kebutuhan warga untuk minum dan memasak.
Widodo menjelaskan kekeringan di Jember semakin meluas yang kini meliputi tiga kecamatan yakni Kecamatan Patrang, Kalisat, dan Jelbuk, sehingga petugas secara rutin mendistribusikan air bersih kepada warga yang terdampak krisis air bersih.
"Setelah dari Kalisat, kami akan mendistribusikan air bersih kepada warga di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk yang juga mengalami kekeringan dan krisis air bersih," ujarnya.
BPBD Jember mengimbau masyarakat untuk hemat menggunakan air dalam menghadapi ancaman El-Nino yang diprediksi puncaknya pada Agustus-September 2023.
Dampak El-Nino dapat menyebabkan kekeringan, berpotensi mengurangi persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.